Makna
dari sebuah
kata marah seringkali kita kaitkan langsung dengan makna negatif, setiap
manusia tentu pernah merasakan marah dan dimarahi, kemarahan setiap orang tersebut
masing-masingnya juga pasti karena ada penyebabnya, marah tentu tidak akan
dilakukan jika tanpa ada penyebab yang jelas.
Terkadang
melihat orang marah akan sangat menjengkelkan
dan membuat hati kacau serta praktis membuat emosi yang dialami juga tidak lagi
stabil. Seperti yang saya alami sendiri, ketika ada orang disekitar saya marah
dengan tingkah dan perilaku saya, saya pasti akan bersikap defense dan terkesan tidak mau menerima perkataan dari orang tersebut,
bahkan jika ternyata orang itu orang tua sendiri. Rasa kesal awalnya yang dirasakan
memang akhirnya rasa sesal yang saya rasakan, menyesal karena telah berbuat kesalahan,
namun sayangnya penyesalan itu datang selalu di akhir dan beberapa waktu setelah
di marahi, penyesalan dan sadar akan durhakanya diri sebagai seorang anak
manusia.
Mari
kita merenung sejenak apakah marah itu akan buruk di setiap tindakannya?, tentu
saja tidak, terlagi kemarahan orang-orang disekitar kita tentu memiliki maksud
dan tujuan yang baik. Layaknya seorang ibu kepada anaknya, ia harus seringkali
marah dngan tujuan agar anaknya mau belajar dari kesalahan, marah agar anaknya
bisa lebih baik lagi.
Marah
itu tanda sayang, marah itu tanda peduli, marahlah karena peduli dan marahlah
karena sayang. Terkadang amarah memang pahit untuk dilakukan, layaknya obat, berharap
efek yang ditimbulkan mampu menyehatkan dan membuat semua bisa lebih baik lagi.