Kamis, 13 Maret 2014

MARAH

      Makna dari sebuah kata marah seringkali kita kaitkan langsung dengan makna negatif, setiap manusia tentu pernah merasakan marah dan dimarahi, kemarahan setiap orang tersebut masing-masingnya juga pasti karena ada penyebabnya, marah tentu tidak akan dilakukan jika tanpa ada penyebab yang jelas.
     Terkadang melihat orang marah akan sangat menjengkelkan dan membuat hati kacau serta praktis membuat emosi yang dialami juga tidak lagi stabil. Seperti yang saya alami sendiri, ketika ada orang disekitar saya marah dengan tingkah dan perilaku saya, saya pasti akan bersikap defense dan terkesan tidak mau menerima perkataan dari orang tersebut, bahkan jika ternyata orang itu orang tua sendiri. Rasa kesal awalnya yang dirasakan memang akhirnya rasa sesal yang saya rasakan, menyesal karena telah berbuat kesalahan, namun sayangnya penyesalan itu datang selalu di akhir dan beberapa waktu setelah di marahi, penyesalan dan sadar akan durhakanya diri sebagai seorang anak manusia.         
       Mari kita merenung sejenak apakah marah itu akan buruk di setiap tindakannya?, tentu saja tidak, terlagi kemarahan orang-orang disekitar kita tentu memiliki maksud dan tujuan yang baik. Layaknya seorang ibu kepada anaknya, ia harus seringkali marah dngan tujuan agar anaknya mau belajar dari kesalahan, marah agar anaknya bisa lebih baik lagi.

      Marah itu tanda sayang, marah itu tanda peduli, marahlah karena peduli dan marahlah karena sayang. Terkadang amarah memang pahit untuk dilakukan, layaknya obat, berharap efek yang ditimbulkan mampu menyehatkan dan membuat semua bisa lebih baik lagi.